ANALISIS PENGARUH PALTIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TEHADAP
KINERJA KARYAWAN PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. Cikopo Purawakarta
Sandra Nurhaqiqi
Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelatihan dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR.Tbk.
Metode pengumpulan data yang digunakan melalui kuesioner, metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan teknik simple random sampling. Alat analisis yang digunakan penulias adalah dengan uji validitas,uji reabilitas,analisis regresi linier berganda,uji F, uji T,
Uji Multikolineritas, uji Normalitas.
Kata Kunci: Pelatihan, Pengembangan Karier, Kinerja Karyawan.
I. PENDAHULUAN
Karyawan
merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaa. Sebagai pelaksana dalam
kegiatan yang ada didalam perusahaan, oleh sebab itu karyawan dituntut agar
memiliki sikap mental yang baik, berdesikasi, disiplin, jujur dan memiliki
kinerja yang baik sehingga dapat menjunjung kegiatan perusahaan agar perusahaan
dapat mencapai tujuannya.
Perusahaan sangat
membutuhkan karyawan yang berkualitas,
baik dari sisi mental, pengetahuan maupun keterampilan agar dapat melaksanakan
pekerjaan secara efektif dan efisien dalam mendukung agar tercapainya tujuan
suatu perusahaan.
Jika suatu
perusahaan memiliki manajemen yang efektif dan juga memperhatiakn karyawan yang
dimilikinya seperti pelatiahn dan juga pengembangan karier. Maka, perusahaan
sudah siap untuk berkompetisi atau bersaing dengan perusahaan lain.
Peneliti akan melakukanpenelitian terhadap karyawan "PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR.Tbk". Penelitian menggunakan data primer, yaitu kuesioner yang diisi oleh karyawan "PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR.Tbk" yang bekerja dibagian produksi bumbu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR.Tbk.
II. LANDASAN TEORI
Pengertian Pelatihan
Pelatihan merupakan
proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian konsep, peraturan atau
sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan (Simamora, 2004). Menurut pasal 1
ayat (9) undang-undang no.13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, pelatihan
kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, mengembangkan
kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat
keterampilan tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan
pekerjaan. Pelatihan mengacu pada metode yang digunakan untuk memberikan
karyawan baru atau karyawan yang ada saat ini dengan keterampilan yang mereka
butuhkan untuk melakukan pekerjaan (Dessler, 2006).
Pengembangan
karir (career development) menurut Mondy meliputi
aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu
pada kemajuan jalur karir yang direncanakan.
Selanjutnya ada
beberapa prinsip pengembangan karir yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
(1) Pekerjaan
itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan
suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari
di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas
rencana
pengembangan formal.
(2) Bentuk
pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill
yang dibutuhkan untuk
menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle
manager.
(3) Pengembangan
akan terjadi hanya jika seorang individu belum
memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut
dikembangkan lebih lanjut oleh
seorang individu maka individu yang telah memiliki skill yang
dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.
(4) Waktu yang
digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi
dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan
pekerjaan individu yang rasional. (Mondy, 1993,p.362
dan 376).
Manajemen Karir.
Menurut Dessler
(1997:45) kegiatan personalia seperti penyaringan,
pelatihan, dan penilaian berfungsi untuk dua peran dasar dalam organisasi, yaitu :
(a) Peran
pertama, peran tradisional adalah menstafkan organisasi mengisi posisi-posisinya dengan karyawan
yang mempunyai minat, kemampuan
dan keterampilan yang memenuhi syarat;
(b) Peran kedua
adalah memastikan bahwa minat jangka panjang dari
karyawan dilindungi oleh organisasi dan bahwa karyawan
didorong untuk bertumbuh dan merealisasikan potensinya
secara penuh. Anggapan dasar yang melandasi peran
ini adalah bahwa majikan memiliki suatu kewajiban untuk
memanfaatkan kemampuankemampuan
karyawan secara penuh dan memberikan kepada semua
karyawan suatu kesempatan untuk bertumbuh dan
merealisasikan potensinya
secara penuh serta berhasil dalam mengembangkan
karirnya.
Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
(Mangkunegara, 2002:67). Pengertian kinerja dapat pula didefinisikan sebagai
hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat
dari karyawan serta organisasi bersangkutan. Ukuran kinerja dapat dilihat dari
jumlah dan mutu tertentu, sesuai standar organisasi atau perusahaan.
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah hal-hal
yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006).
Penelitian ini menggunakan dua variasi yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
1. Variabel terikat (Dependent variabel)
Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat
perhatian peneliti. Hakekat sebuah masalah, mudah terlihat dengan mengenali
berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model (Ferdinand, 2006).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y).
2. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya
negatif (Ferdinand, 2006).
Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
·
Pelatihan (X1)
·
Pengambangan
Karier (X2)
Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen
yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik serupa
yang menjadi pusat perhatian peneliti, karenanya dipandang sebagai semesta
penelitian (Ferdinand, 2006).
Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan
adalah menggunakan simple random sampling merupakan pengambilan sampel secara acak dimana anggota
sampelnya mendapatkan kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.
Jenis dan Sumber Data
1. Data
Primer
2. Data
Sekunder
Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
2.
Observasi
3. Studi Pustaka
Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel indevenden (X1,X2,...Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Uji Validitas
Validitas merupakan kondisi dimana
hasil penelitian dikatakan valid, jika data-data yang diperoleh dengam
menggunakan alat (instrument) dapat
menjawab tujuan penelitian.
Uji
Reliabilitas
Reliabilitas didefinisikan sebagai
suatu kondisi dimana alat (instrument)
dikatakan reliable, jika hasil yang
didapatkan selalu tetap (sama) dari gejala pengukuran yang tidak berubah yang
dilakukan pada waktu yang berbeda-beda. Menurut Ghozali (2009) reliabilitas adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Uji
reliabilitas penelitian ini menggunakan koefisien cronbach’s Alpha.
Uji Simultan (Uji F)
Untuk menguji kebenaran
hipotesis pertama digunakan uji F yaitu untuk menguji keberartian regresi secara keseluruhan (simultan). Pengujian ini
membandingkan antara nilai kritis F (Ftabel) dengan Fhitung yang terdapat dalam
table Analysis of Variance dari hasil
perhitungan.
Uji
Parsial (Uji t)
Untuk menguji kebenaran
hipotesis kedua langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan koefisien
regresi (bi) yang paling besar, selanjutnya dilakukan pengujian
secara parsial melalui uji t.
Uji
Multikolineritas
Uji
multikolinearitas merupakan uji yang ditujukan untuk menguji ada atau tidaknya kolerasi
antar variabel independen (bebas)
dalam model regresi. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara
melihat nilai VIF (Variance Inflation Factors) atau melihat tolerance value pada model regresi.
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya
memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini normalitas data
diuji dengan menggunakan uji kolmogorov-Smirnov test. Pengambilan
kesimpulan bahwa data terdistribusi secara normal dapat diketahui dengan
melihat signifikansi (Asymp. Sig. (2-tailed)) yang lebih besar dari 0,05.
DAFTAR PUSTAKA
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=108396&val=1021
Simamora, Henry. 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua, Yogyakarta :
STIE YKPN
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2006. Perencanaan dan Pengembangan SDM.
Bandung: Refika Aditama.
Dessler, Gary. 2006. MSDM, Jilid II. Jakarta : PT. Indeks.
https://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/121-pengembangan-karir.pdf