Kamis, 19 Maret 2015
Realita Kehidupan Para Gadis Kota dalam Mengejar Sebuah Mimpi
Dalam kehidupan manusia tergantunglah mimpi dan harapan. Semua keinginan-keinginan selalu menghampiri dalam setiap jejak dan langkah waktu menjalani roda kehidupan.
Lama kelamaan dia
mengalami kejenuhan dan merasa dikucilkan dilingkungan sekolah. Karena ditempat
dia menimba ilmu terdapat orang-orang yang lebih meterinya. Gaya berbusana yang
kurang menonjol menyebabkan dia merasa minder dilingkungannya.
Atmosfir persaingan
materi sangatlah terlihat jelas.
Pada suatu
saat dia terbawa bujuk rayu dan janji manis pangeran hatinya. Harga diri dan
kehormatannya diserahkan. Sesuatu ynag paling berharga dan di jaga selama ini
hilang tergoda bujuk rayu cinta.
Ia mematikan akal
sehat dan tak berfikir panjang. Dia jalani dengan tanpa ragu mungkin otak dia
telah diracun tumpukan materi jadi mudah diperdaya atau kebodohan dirinya
karena mementingkan derajat dilingkungannya sehingga tak bisa lagi berfikir
dengan nalar yang sehat.
Diapun mulai
terjebak dalam lembah hitam dan terdampar pada titik kemunduran yang disebabkan
sang pangeran meninggalkan dia setelah puas dengan semuanya.
Penyesalanpun mulai
datang dan berkecamuk menusuk setiap hela nafas. Dia pun sering duduk terpaku
menantu secercah harapan janji manis pangeran hatinya.
Ia terus berharap
kembali ke sisinya dia mulai merasakan kehilangan arti hidup yang dulu dijalani
sebelum jadi gadis metropolitan merasakan kenyamanan hati yang seutuhnya.
Penyesalan-penyesalan
terus terjadi. Dia melupakan mimpi-mimpi dan khayalan hati sewakti masih
didalam lingkungan sederhana dan masih menjunjung tinggi norma-norma aturan
hidup.
Tapi semua telah
terjadi dan engga bisa kembalikan lagi keadaannya.hanya bisa pasrah akan apa
yang terjadi kelak.
Dari sepenggal
cerita diatas terdapat penjelasan bahwa manusia mempunyai mimpi dan tujuan
dalam menjalani kehidupan. Tuk perolehannya kita harus bisa menata diri dan
bisa membawa diri ke jalan yang benar dan punya akal sehat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar