Jumat, 27 Maret 2015

JURNAL 1

ANALISIS FUNGSI PRODUKSI PADA USAHA AYAM NIAGA PEDAGING DI KABUPATENPURBALINGGA(ANALYSIS OF PRODUCTION FUNCTION BROILER CHICKEN FARMS IN PURBALINGGA)Yochie Anggih Buntara, Nunung Noor Hidayat, dan Hudri AunurohmanFakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, PurwokertoMosy_break_de_habbit@yahoo.com




PENDAHULUAN

Pembangunan usaha peternakan ayam niaga pedaging bermanfaat sebagai barang substitusi bagi daging sapi, serta untuk penyediaan daging bagi masyarakat dengan harga terjangkau, sehingga konsumsi protein hewani masyarakat dapat terpenuhi. Keadaan tersebut membuat ayam niaga pedaging menjadi salah satu komoditas ternak yang potensial untuk dikembangkan. Ayam niaga pedaging merupakan jenis unggas yang mempunyai siklus produksi cepat dengan pertambahan bobot badan 50-100 gram per hari. Waktu pemeliharaan sampai panen ayam niaga pedaging adalah 4-5 minggu.

Fungsi produksi dibutuhkan oleh peternak untuk berproduksi atau pencapaian produksi pada usaha peternakan ayam niaga pedaging dengan maksimal. Untuk berproduksi suatu peternakan memerlukan input (faktor produksi), untuk mengasilkan output atau produksinya. kemampuan peternak dalam mengelola usahanya merupakan faktor yang sangat menentukan tercapainya tingkat keuntungan atau produksi yang maksimal, disamping itu fungsi produksinya juga dapat memberikan kontribusi yang baik dalam pelaksanaan usaha ayam niaga pedaging, sehingga diperlukannya penelitian mengenai seberapa besar pengaruh fungsi produksi terhadap usaha ayam niaga pedaging.


METODE


Lokasi penelitian dilakukan di tiga Kecamatan di Kabupaten Purbalingga yaitu Kecamatan Pangadegan, Kecamatan Kejobong, dan Kecamatan Kaligondang, dengan menggunakan materi penelitian peternak ayam niaga pedaging di wilayah Kabupaten Purbalingga. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menggunakan dua sumber data. Data primer, diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan langsung ke lapangan dan melakukan wawancara berdasarkan kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data sekunder, diperoleh dari data yang ada pada Dinas Perikanan dan Peternakan, dan literatur. 


Metode Penetapan Sampel

Metode penetapan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan metode statified random sampling, yang diambil dari 3 kecamatan terpilih. Kemudian, sampel distratakan berdasarkan jumlah kepemilikan ternak ayam niaga pedaging, strata I dengan jumlah kepemilikan ternak : 1000-5000 ekor, strata II jumlah kepemilikan ternak : 5001-10.000 ekor, dan strata III dengan jumlah kepemilikan ternak >10.000 ekor. Tiap strata diambil 35% dari jumlah keseluruhan peternak yang ada.


Fungsi Produksi

Menurut Soekartawi (2003) Fungsi Cobb-douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut variabel dependent, yang dijelaskan (Yi) dan yang lain disebut variabel independent, yang menjelaskan (Xi). Penyelesaian hubungan antara Yi dan Xi adalah biasanya dengan cara regresi dimana variasi dari Yiakan dipengaruhi oleh variasi dari Xi. Dengan demikian, kaidah-kaidah pada garis regresi juga berlaku dalam penyelesaian fungsi Cobb-Dauglas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Log Y = Log 1.351184009 + 0.004595870 Log X1 + 0.240713590 Log X2 – 0.00017242 Log X3 +3.42884E-09 Log X4 - 0.0003008 Log X5. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,8896. Hal ini menunjukan bahwa variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas sebesar 88,96%, sedangkan sisanya sebesar 11,04% berasal dari variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian atau tidak termasuk variabel yang diteliti.Faktor jumlah DOC berpengaruh nyata terhadap produksi ayam niaga pedaging pada tingkat kepercayaan 90% (P<0,10). Koefesien regresi sebesar 0.0045 yang artinya bahwa tiap penambahan 1% jumlah DOC akan meningkatkan produksi ayam niaga pedaging sebesar 0,0045% . Jumlah DOC berpengaruh nyata terhadap bobot ayam niaga pedaging. Hal ini dikarenakan jumlah ternak telah disesuaikan dengan ukuran kapasitas kandang.Faktor jumlah pakan berpengaruh sangat nyata terhadap produksi ayam niaga pedaging dengan tingkat signifikan sebesar 99% dengan (P<0,01) dan koefesien regresinya sebesar 0,240, yang artinya bahwa setiap penambahan pakan sebesar 1% akan meningkatkan produksi ayam niaga pedaging sebesar 0,240%. Jumlah pakan yang diberikan oleh peternak sudah mencukupi kebutuhan protein ayam niaga pedaging sehingga dapat mencapai produksi yang diharapkan oleh peternak.Faktor curahan jam kerja berpengaruh berpengaruh nyata terhadap produksi ayam niaga pedaging pada tingkat kepercayaan 90% (P<0,10) dan koefesien regresinya sebesar-0.00017, yang artinya bahwa setiap penambahan tenaga kerja sebesar 1% akan menurunkan produksi ayam niaga pedaging sebesar 0,00017%. Hal ini menunjukan bahwa semakin banyak tenaga kerja yang digunakan akan menurunkan produksi ayam niaga pedaging. Rata-rata peternak di Kabupaten Purbalingga menggunakan 1 – 4 orang tenaga kerja untuk menangani ternak antara 2000 – 5000 ekor dengan curahan jam kerja ± 416,53 jam/periode. Faktor obat-obatan dan vaksin memiliki P>0,10 yang artinya obat-obatan dan vaksin berpengaruh tidak nyata terhadap produksi ayam niaga pedaging. hal ini disebabkan peternak ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga, rata-rata menggunakan obat-obatan dan vaksin yang banyak mengandung bahan kimia didalamnya, dalam hal ini jika vaksin dan obat-obatan dengan kandungan bahan kimia dikonsumsi melebihi standar yang telah diterapkan, maka dapat mengakibatkan turunnya produksi ayam niaga pedaging tersebut.Hasil analisis menunjukan faktor kandang memiliki P>0,10 yang artinya berpengaruh tidak nyata terhadap produksi pada ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga. Hal ini disebabkan karena luas kandang yang cukup besar tidak sebanding dengan kapasitas kandang yang digunakan, sehingga terjadi ketidak-efesienan penggunaan kandang. Kandang mutlak diperlukan dalam usaha peternakan, karena kandang diperlukan untuk bernaung, beristirahat, dan seluruh aktifitas hidup pada ternak. Indonesia adalah Negara tropis dimana suhu udara pada siang hari yang tinggi sebenarnya kurang bagus untuk unggas, kelembaban juga kurang bersahabat bagi ayam niaga pedaging, karena dapat menyebabkan penyakit pada ayam niaga pedaging tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian analisis fungsi produksi usaha ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Rata-rata produksi pada usaha peternakan ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga adalah sebesar 2,25 Kg/Ekor.2. Usaha peternakan ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga masih cukup menguntungkan dengan produksi rata-rata peternakan ayam niaga pedaging yang cukup stabil.3. Faktor-faktor / variabel yang berpengaruh terhadap produksi adalah Jumlah pakan, Jumlah DOC, Curahan jam kerja. 



Sumber Jurnal:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar