TUGAS PERTAMA ETIKA BISNIS
Nama :
Mahendra Adhi Nugroho
Judul : Konsep Teori dan Tinjauan
Kasus Etika Bisnis PT Dirgantara Indonesia (1960-2007)
Universitas :
Universitas Negeri Yogyakarta
Tahun : 2012
KONSEP
TEORI DAN TINJAUAN KASUS ETIKA BISNIS
PT
DIRGANTARA INDONESIA (1960 ‐2007)
Mahendra Adhi Nugroho
Akibat keadaan tersebut pada tanggal 13 Mei 2002 Direktur Utama PT
IPTN menyatakan perusahaan akan mengurangi jumlah karyawan yang semula 15 ribu
orang menjadi 9.777 orang. Jumlah karyawan akan terus dikurangi paling banyak 7
ribu orang. Pada tanggal 24 Agustus 2001 PT.IPTN mengubah nama menjadi PT
Dirgantara Indonesia (DI) atau Indonesian
Aerospace/IAe yang
diresmikan Presiden Abdurrahman Wahid. Pada tanggal 9 Agustus 2002 Menteri
Negara BUMN melantik jajaran direksi Baru PT DI.Terjadi protes dari mantan direktur
utama karena penggantian tersebut tidak melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) dan tanpa diketahui komisaris utama.
Etika
Bisnis Secara Teoretis
Secara teoretisisu etika dapat dilihat
dari berbagai macam aspek dan sudut pandang yang mampu melihat suatu masalah secara
komprehensif. Beberapa peneliti telah memberikan pandangan dan pendapat mengenai
konsep dasar etika dan keterkaitannya dengan penerapan di
Lingkungan
bisnis.
Bribery
adalah
tindakan menawarkan, memberi, menerima, dan menerima suatu nilai dengan
Tujuan
untuk mempengaruhi tindakan pejabat (official) untuk tidak melakukan kewajiban
publik
atau
legal mereka.
Coercion
adalah tindakan pemasakan,
pembatasan, memaksa dengan kekuatan atau tangan atau
Ancaman
hal tersebut mungkin aktual, langsung, atau positif, dimana kekuatan fisik digunakan
untuk memaksa tindakan melawan seseorang, akan atau secara tidak langsung mempengaruhi
yang mana satu pihak dibatasi oleh penundukan yang lain dan dibatasi kebebasannya.
Deception
adalah
tindakan memanipulasi orang atau perusahaan dengan menyesatkannya.
Theft
theft adalah mengambil
atau mengkliam sesuatu yang bukan milik menjadi milik
Peribadi
atau golongan.
Unfair
discrimination adalah perlakuan yang tidak adil atau tidak
normal atau hak yang tidak normal pada seseorang karena ras, umur, jenis kelamin,
kebangsaan atau agama, kegagalan memperlakukan orang secara sama ketika tidak ada
perbedaan yang beralasan dapat
Ditemukan
antara menolong dan tidak menolong.
2.
Prinsip‐Prinsip
Etika
Prinsip
dasar etika meliputi empat aspek utama yang terdiri dari egoism,
utilitarianism, kant dan deontology (Velasquesz, Manuel G., 2002).
Egoism.
Merupakan
standar yang mengacu pada kepentingan diri sendiri.
Utilitarianism.
Perbedaan
egoism dan utilitarianism adalah egoism berfokus pada Kepentingan diri sendiri dari
individual, perusahaan, komunitas, dan lain‐lain, tetapi Utilitarianism
berfokus pada kepentingan sendiri dari seluruh stakeh older.
Kant
dan Deontology. Menurut pandangan Kant, manusia mempunyai
kehendak untuk melakukan tindakan apa yang diinginkan. Yang membedakan manusia dengan
binatang adalah
Kemampuan
untuk memilih antar arti alternative atau cara untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, dan kebebasan menentukan tujuan atau kehendak dan bertindak dengan
motif yang lebih tinggi.
Konsep
Hak Dan Kewajiban
Konsep
hak
Hak
legal adalah hak yang ada akibat dari aturan hukum yang berlaku. Hak moral atau
hak manusia adalah hak yang berbasis pada norma dan prinsip moral yang seluruh manusia
mengijinkan sesuatu untuk dilakukan.
Hak
dan kewajiban kontraktual
Adalah
hak dan kewajiban yang dipunyai dibatasi
dengan ikatan kontrak tertentu, jika kontrak habis, maka hilang pula hak dan kewajiban
yang dimiliki.
Konsep
Dasar Keadilan
Konsep
dasar keadilan meliputi lima pilar utama yang terdiri dari Distributive
justice,
Keadilan
kapitalis, Sosialis, Keadilan retributive, Compensatory justice
(Velasquesz, Manuel G., 2002).
1. Distributive
justice Masyarakat mempunyai banyak benefit dan beban (burden)
yang harus didistribusikan pada anggotanya.
2. Keadilan
kapitalis; keadilan berdasar kontribusi Memandang bahwa keuntungan (benefit)
harus didistribusikan sesuai pada nilai dari kontribusi dari yang dilakukan
individual pada masyarakat, tugas, grup atau pertukaran.
3. Sosialis:
keadilan berdasar kebutuhan dan kemampuan Prinsip sosialis berdasar pada ide
bahwa orang menyadari potensi manusia mereka dengan kemampuannya dalam kerja produktif.
4. Keadilan
retributive Mengacu pada retribusi atau hukuman pa tindakan yang salah.
5. Compensatory
justice mengacu pada member kompensasi pihak yang disakiti pada
tindakan yang salah.
5.
Fungsi dan Etika Akuntan
Seperti
professional lain akuntan mempunyai kewajiban untuk kepentingan terbaik dari klien.
Jika memberikan jasa audit dan konsultasi pada perusahaan yang sama akuntan harus
objektif, ikatan akuntan mempunyai tanggung jawab memberikan jalan yang
mengijinkan akuntan untuk melakukan kewajibannya.
6.
Tanggung Jawab Dasar Auditor
Peran
utama dari auditor adalah sebagai seorang perantaraan tara laporan keuangan Dan
pengguna dari laporan tersebut. Tanggung jawab utama dari auditor untuk menilai
gambaran keuangan yang benar (fair).
7.
Tanggung Jawab Akuntan Perusahaan
Akuntan
yang bekerja dalam perusahaan -orang yang bekerja untuk perusahaan apakah sebagai
financial officer, ahli penilai, atau pencatat- mempunyai tanggung jawab pada gambaran
situasi keuangan perusahaan yang digambarkan (portrayed).
8.
Pertimbangan Pembuatan Keputusan Etis
Dalam
setiap pembuatan keputusan yang etis, setiap orang harus mempertimbangkan berbagai
macam aspek.
Permasalahan
yang dihadapi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) merupakan permasalahan
klasik
yang dihadapi setiap orang yang memasuki system perusahaan (pemerintahan) di
Indonesia. Pada konsep pembentukan awal PT DI yang dahulu bernama PT Industri
Perusahaan Terbang Nusantara (PT IPTN) cukup sederhana, yaitu mengembangkan teknologi
kedirgantaraan guna memperkuat ketahanan nasional. Kejutan pertama yang
diterima perusahaan adalah diungkapnya Penyelewengan anggaran Negara oleh BPK
pada 20 April 1995. Sebagaia kuntan negara, BPK telah berperan dengan baik dan memenuhi
tanggung jawab dasar auditor yaitu memeriksa dan mengkomunikasikan temuan pada publik.
Kasus pelanggaran etika kedua terjadi ketika perusahaan memecat dengan tidak hormat
Salah satu karyawan pada 15 April 1996, setahun setelah pengungkapan penyimpangan
oleh BPK. Karyawan tersebut merupakan karyawan yang mengungkapkan manipulasi
tender kepada BPK. Dari kasus dapat dilihat bahwa di dalam Suatu organisasi
yang melanggar etika separah apapun masih terdapatin divide dengan moral motive yang baik. Moral motive
tersebut merupakan modal dasar dalam menyelesaikan permasalahan dilemma
etis.
Simpulan
Konsep
teori etika merupakan suatu konsep ideal yang dapat diterapkan dalam Suatu
organisasi bisnis. Penerapan konsep tersebut dalam organisasi bisnis sering mengalami
hambatan dan tantangan. Suatu organisasi bisnis yang sedang mengalami dilemma etis
dalam mengambil keputusan harus mengambil keputusan dengan bijak. Di sini, moral
motive individu memegang peran penting dalam pengambilan keputusan. Moral
motive yang dimiliki individu dapat menjadi motor dalamo rganisasi untuk mengambil
keputusan etis. Kumpulan individu yang mempunyai
moral motive dalam organisasi dapat mewarnai keputusan organisasi menjadi
lebih etis.
Sumber: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Mahendra%20Adhi%20Nugroho,%20SE,%20M.Sc/798-2720-1-PB.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar