Selasa, 30 April 2013

Showing Relationships Between Ideas



Exercise

A.        Combine the given sentences into one sentence that contain parallel structure!

1.         Mary is opening the door. Mary is greeting her guests.
2.       Mary is kind. Mary is generous. Mary is truth worthy.
3.          I like coffee. I don’t like tea.
4.          I have met her mother. I haven’t met her father.
5.        I should have finished my homework. I should have cleaned my room.
6.        He decided to quit school. He decided to go to California. He decided to find a job.
7.        He enjoys reading novel’s in his spare time. He enjoys watching TV in his spare time.

B.        Combine the following into sentences that contain parallel structure. Use appropriate paired conjunction!

8.        We could fly, or we could take the train.
9.         You can have tea, or you can have coffee.
10.   Arthur is absent. Ricardo is absent.
11.     Nico doesn’t understand English. His brother doesn’t understand English.
12.     Bob is not in class today. Alex is not in class today.
13.    Ron enjoys horseback riding. Bob enjoys horseback riding.
14.     According to the news report, it will snow tonight, or it will rain tonight.
15.     The library doesn’t have the book I need. the book store doesn’t have the book I need.


Answer:

A.        Combine the given sentences into one sentence that contain parallel structure!

1.        Mary is opening the door and greeting her guests.
2.       Mary is kind, generous, and truth worthy.
3.        I like coffee but don’t like tea.
4.        I have met her mother but haven’t met her father.
5.       I should have finished my homework and cleaned my room.
6.        He decided to quit to school ,to go to California or to find a job.
7.       He enjoys reading novel’s and watching TV in his spare time.

   B. Combine the following into sentences that contain parallel structure. Use appropriate paired conjunction!

        8. We not only could fly but also take the rain.
        9. Not only tea but also you can have coffee.
        10. Both Arthur and Ricardo are absent.
        11. Not only Nico but also his brother doesn’t understand English.
        12. Neither Bob nor Alex is not in class today.
       13.  Not only Ron but also Bob enjoys horseback riding.
        14. According to the news report, either will snow or rain tonight.
        15. Neither the library nor the bookstore doesn’t have the book I need.

Rabu, 03 April 2013

VERBAL AND NOMINAL

                                                  verbal

1. (+) l have lived in cikampek

   (-) l have not lived in cikampek

  (?) have you lived in cikampek

2. (+) she has broken my boy

    (-) she has not broken my boy

   (?) has she broken my boy

3. (+) she has writed book

    (-) she has not writed book

    (?) has she writed book

4. (+) sandra is ready book

    (-) sandra isnot ready book

    (?) is sandra ready book

5. (+) she has painted a cat

    (-) she hasnot painted a cat

   (?) has she painted a cat 

6.  (+) he has adjusted an music 

     (-) he hasnot adjusted an music

     (?) has he adjusted an music

7. (+) she is reading book in the library

     (-) she isnot reading book in the library

     (?) is she reading book in the library

8. (+) he is playing biliard

    (-) he isnot playing biliard

    (?) is he playing biliard

9. (+) tia is cooking in the kitchen

    (-) tia isnot cooking in the kitchen

    (?) is tia cooking in the kitchen

10. (+) he has gone to purwokerto

      (-) he hasnot gone to purwokerto

      (?) has he gone to purwokerto


                                   NOMINAL 

1. (+) l have been heaking to mountain

   (-) l havenot been heaking to mountain

   (?) have you been heaking to mountain

2. (+) l have been playing games

    (-) l havenot been playing games

    (?) have you been playing games

3. (+) he has been crying

    (-) he has not been crying

    (?) has he been crying

4. (+) she has been verry beautiful

    (-) she hasnot been verry beautiful

     (?) has she been verry beautiful

5. (+) l have been verry smart

    (-) l have not been verry smart

    (?) have you been verry smart

6. (+)  he has been verry hundsome

    (-) he has not been verry hundsome

    (?)  has he been verry hundsome

7. (+) he has been short

    (-) he hasnot been short

    (?) has he been short

8. (+) she has been fat

    (-) she hasnot been fat

    (?) has she been fat

9. (+) tinah has been crazy girl

    (-) tinah hasnot been crazy girl

    (?) has tinah been crazy girl

10. (+) she has been a lazy girl

      (-) she hasnot been a lazy girl

     (?) has she been a lazy girl

Sabtu, 19 Januari 2013

BUDAYA KITA, INDONESIA KITA, CINTAILAH BUDAYA

Masyarakat Islam Sunda mengenal nama Sunan Gunung Jati dan sangat menghormati sosoknya sebagai wali yang penuh kharisma spiritual. Dialah penyebar agama Islam di Jawa Barat yang menurunkan raja-raja Cirebon dan Banten.

Tatar Sunda, tapi melalui kesultanan Cirebonlah Islam tersebar luas ke seluruh wilayah Jawa Barat. Pengaruh penyebaran Islamnya sangat besar karena dilakukan melalui dua pendekatan: terhadap kerajaan-kerajaan melalui pendekatan struktural: seruan, perluasan pengaruh dan penaklukan politik (Galuh, Pajajaran dan Banten Girang). 

Batik Keratonan Cirebon sangat kental dengan makna simbolis yang berkaitan dengan kosmologi Cirebon. Di sini motif batik Cirebon umumnya menyampaikan sebuah kearifan lokal yakni sistem nilai masyarakat keraton pada masa itu. Beberapa motif batik Cirebon yang tergolong ke dalam batik Keraton Cirebon di antaranya adalah Taman Arum Sunyaragi, Sunyaragian, Wadas Singa, Patran Kangkung, Wadas Mantingan, Mega Mendung, Ayam Alas, Supit Urang, serta Taman Teratai.

Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja.

Macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sanjak akhir yang disebut guru lagu. 

Dan kita harus bisa meneruskan budaya yang udah ada menjadi maju dan bisa membanggakan bahwa budaya kita itu bagus.

MENJAGA LINGKUNGAN KITA AGAR TETAP INDAH



Kearifan Lokal mulai memantik perhatian dunia ketika pada 60-an, sebuah program Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dikenal dengan Dasawarsa Pembangunan, gagal menyelesaikan permasalah utama yang dihadapi negara-negara berkembang di Asia dan Afrika.

 Budaya kebumen adalah salah satu keindahan pantainya terutama yang ada di kebumen seperti Pantai Ayah dan Pantai Ibu, Goa Jati jajar dan waduk sempor yang terletak di banjarnegara.

 Dan banyaknya pepohonan yang ada di daera kebumen.contohnya  pohon melinjo dan masih banyak lagi yang ada di daerah kebumen itu.

 Dan budayanya itu banyak sekali seperti tarian,atraksi,musik. Dan kita sebagai generasi selanjutnya harus bisa menjaga kelestarian lingkungannya dan kebudayaan agar nantinya bisa tetap dinikmati.

sebagian besar penduduk di daerah kebumen itu sebagai petani,berternak dan menjadi nelayan. 

TEGAL KOTAKU, TEGAL BUDAYAKU DAN TEGAL KEARIFAN LOKALNYA

Kearifan lokal adalah produk budaya lokal (setempat) yang dianut sebagai faham,pedoman dan norma dalam mengatur perilaku dan tata kehidupan masyarakatnya.Dalam masyarakat tradisional kearifan lokal ditampilkan sebagai tradisi,ritual,laku (kewajiban) dan larangan (pantangan),cerita-cerita rakyat,legenda,mitos,ujaran,wejangan,mantra,jampi-jampi dan sebagainya.

Hal-hal tersebut biasanya dikomunikasikan melalui bahasa dan simbol-simbol yang dibumbui dengan unsur-unsur magis, dan secara turun temurun dipelihara oleh para sesepuh dan tokoh spiritual yang diyakini kebenarannya.

Bahasa lokal memegang peran yang sangat penting dalam upaya penyampaian pesan dan gagasan-gagasan dalam kearifan lokal.Bahasa lokal lebih komunikatif sehingga nilai-nilai kebajikan yang disampaikan dapat segera diterima,dihayati dan diaktualisasikan oleh masyarakat.

Dongeng,cerita rakyat,ujaran,wejangan,mantra dan lain-lain semua dikemas dalam bahasa lokal.Selanjutnya bahasa lokal menjadi sarana ekspresi dan kreatifitas yang kita sebut sebagai kesenian daerah.Bahasa lokal juga menjadi ciri dan identitas (jatidiri) yang membedakan satu etnis (suku bangsa) dengan etnis yang lain.

Kearifan lokal dalam dalam masyarakat Tegal seharusnya dapat ditelusuri melalui pelbagai kajian,misalnya bahasa,kesenian tradisional,cerita rakyat,tatacara dan upacara,bahkan makanan dan busana.

Sayangnya tidak ada kepustakaan yang bisa dijadikan rujukan mengingat budaya Tegal tidak memiliki tradisi literasi.Bahkan tradisi lisanpun (dongeng,lagu-lagu daerah dsb.) sangat sulit ditemukan,mengingat para pelakunya didak pernah mewariskan kepada generasi masih penerusnya.

 Tegal itu orang-orangnya gotong royong, dan mau berkreatif sebisa mereka. Dan banyak adat-adatnya dalam budaya tegal itu seperti upacara pernikahan,7 bulanan. Dan ada juga tarian, musik dan makanan khasnya.

LINGKUNGAN SEKITAR GUNUNG BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL


Kearifan lingkungan atau kearifan lokal masyarakat (local wisdom) sudah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman pra-sejarah hingga saat ini, kearifan lingkungan merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan alam dan lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah nenek moyang atau budaya setempat, yang terbangun secara alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.


Perilaku ini berkembang menjadi suatu kebudayaan di suatu daerah dan akan berkembang secara turun-temurun, secara umum, budaya lokal atau budaya daerah dimaknai sebagai budaya yang berkembang di suatu daerah, yang unsur-unsurnya adalah budaya suku-suku bangsa yang tinggal di daerah itu. 

Dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan oleh adanya kemajuan teknologi membuat orang lupa akan pentingnya tradisi atau kebudayaan masyarakat dalam mengelola lingkungan, seringkali budaya lokal dianggap sesuatu yang sudah ketinggalan di abad sekarang ini, sehingga perencanaan pembangunan seringkali tidak melibatkan masyarakat.

Kearifan lingkungan yang lain yang ada adalah pengelolaan danau-danau kars di kawasan Gunung Kidul, sebagai contoh yang pernah saya ketahui bagaimana cara masyarakat mengelola suatu danau dimana danau ini merupakan sumber air yang ada di wilayah Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, berdasarkan cerita dari masyarakat setempat  masyarakat mengelola kembali danau kars yang sudah mati dan tidak berfungsi lagi, masyarakat melihat bahwa danau ini memiliki potensi yang besar sebagai penampung air hujan dengan melihat sejarah desa dimana danau ini pernah menjadi pusat sumber air bagi masyarakat sekitarnya kemudian masyarakat secara bergotong-royong dengan membuat susunan batuan di setiap tepian danau yang berfungsi sebagai penyaring air yang masuk, kemudian memberi lapisan tanah lempung di setiap sisi danau yang berfungsi sebagai penahan air agar tidak masuk ke bawah permukaan melalui rekahan-rekahan yang ada dan menanam berbagai macam tumbuhan di sekitar danau seperti Jarak, Jati dan lain-lain berfungsi sebagai penyerap dan penyimpan air, setelah melakukan ini masyarakat harus menunggu sampai tiga periode musin hujan selama tiga tahun untuk menjadikan danau ini berfungsi kembali.

 Karena danau ini dibangun berdasarkan kearifan lingkungan yang ada dan dimanfaatkan bersama maka masyarakat memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi untuk menjaga dan mengelola danau ini sehingga masyarakat lebih memandang budaya lokal yang ada untuk mengelolanya dengan membuat aturan-aturan adat tentang pelestarian dan pengelolaan danau ini.

 Lingkungan kita harus di jaga dengan baik supaya bisa indah dan bersih terhindar dari polusi kendaraan dan pabrik-pabrik di sekitar lingkungan tempat tinggal.  
 

PEMBANGUNAN DAN ADAT BENTUK DARI KEARIFAN LOKAL BUDAYA PAPUA

Budaya lokal Papua berada pada posisi terancam. Budaya lokal bertahan atau bergeser tergantung pada legitimasi adat, komunitas, suku-suku yang berada di Papua sebagai penganut dan pelaksana budaya papua.

 Lembaga Adat Papua yang lemah pastinya akan berdampak pada hilang nya nilai-nilai lokal papua. Kearifan Budaya lokal yang kuat pasti akan mempertahankan nilai-nilai hidup yang baik sekali pun arus golobalisai atau indutrialisasi mengerogoti ketahanan budaya asli papua. 

Hak ulayat adat atau kearifan lokal, misalnya, makin tereduksi akibat laju mesin pembangunan yang tak afirmatif. Beberapa proyek pembangunan di Indonesia dapat dijadikan sebagai.

Contoh Pembangunan jalan trans-Kalimantan yang menghubungkan sejumlah kota besar di pulau itu telah menimbulkan resistensi masyarakat Dayak pedalaman. Masyarakat Dayak menilai pembangunan jalan itu akan mengubah perilaku warga dari budaya bersampan di sungai menjadi berkendaraan di jalan. 

Identitas suku Dayak yang selama ini terbangun atas basis sungai dikhawatirkan akan tereduksi dengan kehadiran jalan itu.

Dan adatnya yang masih kental sekali dalam berbagai uapacara adat,pernikahan. Itu masih sangat tradisional dan pembangunan rumahnya juga ada yang masih tradisional.