Sabtu, 19 Januari 2013

TEGAL KOTAKU, TEGAL BUDAYAKU DAN TEGAL KEARIFAN LOKALNYA

Kearifan lokal adalah produk budaya lokal (setempat) yang dianut sebagai faham,pedoman dan norma dalam mengatur perilaku dan tata kehidupan masyarakatnya.Dalam masyarakat tradisional kearifan lokal ditampilkan sebagai tradisi,ritual,laku (kewajiban) dan larangan (pantangan),cerita-cerita rakyat,legenda,mitos,ujaran,wejangan,mantra,jampi-jampi dan sebagainya.

Hal-hal tersebut biasanya dikomunikasikan melalui bahasa dan simbol-simbol yang dibumbui dengan unsur-unsur magis, dan secara turun temurun dipelihara oleh para sesepuh dan tokoh spiritual yang diyakini kebenarannya.

Bahasa lokal memegang peran yang sangat penting dalam upaya penyampaian pesan dan gagasan-gagasan dalam kearifan lokal.Bahasa lokal lebih komunikatif sehingga nilai-nilai kebajikan yang disampaikan dapat segera diterima,dihayati dan diaktualisasikan oleh masyarakat.

Dongeng,cerita rakyat,ujaran,wejangan,mantra dan lain-lain semua dikemas dalam bahasa lokal.Selanjutnya bahasa lokal menjadi sarana ekspresi dan kreatifitas yang kita sebut sebagai kesenian daerah.Bahasa lokal juga menjadi ciri dan identitas (jatidiri) yang membedakan satu etnis (suku bangsa) dengan etnis yang lain.

Kearifan lokal dalam dalam masyarakat Tegal seharusnya dapat ditelusuri melalui pelbagai kajian,misalnya bahasa,kesenian tradisional,cerita rakyat,tatacara dan upacara,bahkan makanan dan busana.

Sayangnya tidak ada kepustakaan yang bisa dijadikan rujukan mengingat budaya Tegal tidak memiliki tradisi literasi.Bahkan tradisi lisanpun (dongeng,lagu-lagu daerah dsb.) sangat sulit ditemukan,mengingat para pelakunya didak pernah mewariskan kepada generasi masih penerusnya.

 Tegal itu orang-orangnya gotong royong, dan mau berkreatif sebisa mereka. Dan banyak adat-adatnya dalam budaya tegal itu seperti upacara pernikahan,7 bulanan. Dan ada juga tarian, musik dan makanan khasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar