Sabtu, 19 Januari 2013

HASIL OLAH PERTANIAN DAN PERTERNAKAN DI DAERAH TENGGER AKAN KEARIFAN LOKAL



pengelolaan ladang/tegalan
Pada dasarnya penggunaan teknologi dalam pengelolaan ladang/tegalan di Desa Wonokitri dibatasi pada teknologi pertanian sederhana dan ramahlingkungan. Sistem penanaman menggunakan sistemtumpang sari. Karena kontur lahan yang cukup curam, untuk menghindari tanah longsor dan erosi maka dibuat sistem terasering dengan membuat lahan berpetak-petak yang disebut bedengan. Setelah itu tanah dicangkul dan dibolak-balik baru kemudian dapat ditanami.
Peralatan yang digunakan untuk mengolah tanah adalah peralatan tradisional pertanian seperti: cangkul, sabit, garpu dan keranjang, serta tangki penyemprot. Untuk mempermudah dalam menjangkau areal ladang/tegalan yang curam maka petani di Desa Wonokitri memakai sepatu boot. Sedangkan terkait dengan sistem penanaman, masyarakat Desa Wonokitri memakai aturan tertentu yang mengelompokkan penanaman tanaman tertentu pada satu petak lahan. 
Tanaman berakar kuat misalnya cemara banyak di tanam di ladang/tegalan Desa Wonokitri untuk mencegah longsor dan erosi, selain akarnya kuat kayunya juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Jenis pupuk yang dipakai sangat mengutamakan penggunaan pupuk kandang/kompos yang menurut masyarakat Suku Tengger Desa Wonokitri termasuk ramah lingkungan dan tidak merusak tekstur dan kesuburan tanah.
Pemberantasan hama menggunakan cara manual dengan mengambil hama langsung dari tanaman kemudian ditanam di tanah atau diinjak dan memakai obat pemberantas hama.



pemeliharaan hewan ternak
Peternakan yang dibudidayakan di Desa Wonokitri adalah peternakan sapi dan babi. Sapi yang diternak adalah sapi jantan atas dasar karena sapi jantan tidak dapat memperbanyak jenisnya sehingga tidak memerlukan tempat yang luas. Pemeliharaan ternak sapi dilakukan secara individu di ladang masing-masing. Tindakan pemeliharaan pada ternak sapi, yaitu pemberian pakan, pemeliharaan dan perawatan ternak, pembersihan kandang secara teratur dan pemberian obat penyakit.
Tidak berbeda jauh dengan sistem pemeliharaan ternak sapi, pemeliharaan ternak babi juga dilakukan di ladang dengan pembuatan kandang khusus. Pemberian pakan ternak babi dapat berupa sisa hasil makanan yang dibuat di dapur atau makanan yang banyak mengandung protein, sumber energi dan bahan makanan hijauan.
Bentuk penerapan kearifan lokal masyarakat Suku Tengger Desa Wonokitri dalam sistem pemeliharaan hewan ternak, yaitu dengan peletakan kandang yang lokasinya jauh dengan permukiman penduduk. Peletakan kandang ternak yang jauh dari permukiman ini merupakan wujud tindakan tindakan yang arif lingkungan. Selain hal tersebut, masyarakat Suku Tengger Desa Wonokitri juga memanfaatkan kotoran ternak untuk dibuat pupuk kandang yang mampu menyuburkan tanpa merusak tekstur tanah namun juga ramah lingkungan.

di daerah suku tengger banyak sekali orang-orangnya yang berprofesi sebagai petani dan berternak, dengan yang penghasilannya lumayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar